11 March 2009

Aku3..



My brother.. Akhi.. Sahrudin..
Lahir 4 juli 1984 di Bandung, beda dua tahun dengan aku. Kakak keduaku, tapi sekarang sudah jadi kakak utamaku semenjak abangku (kakak pertama) meninggal. Aku biasa memanggilnya
"Din.."
Berkacamata minus satu setengah, tapi sekarang bertambah jadi minus dua. Kebanggaan kedua orang tuaku, otaknya encer (pinter), rumus2 hitung sudah diluar kepala, dari SD-SMU slalu 10 besar/ 5 besar, malah pas kelulusan SMU, 2 besar se-SMUN 8 Bdg.
"Wah.. hebat.. miskin, tapi punya anak pinter, kuliah pula.. di ITB lagi.."
Dia jadi kebanggaan keluarga, sampai tetangga heran, gimana cara si Ayah dan si Ibu mendidik kakakku. Tak heranlah aku, kakakku punya cara belajar khusus, waktu belajar tak boleh ada yang menggangu, tekunnya dia sampai lebaran kertas penuh dengan rumus2 hasil hitungan.. Fisika adalah jurusannya di ITB, terbayanglah olehku berjuta2 rumus harus dihafal, perhitungan yang entah ada atau tidak jalan keluarnya, bikin stress.. Tapi dihadapan kakakku tak seujung kukupun, hebat bener.. percayalah kau kawan..
Diam2 rasa iriku muncul, tak kusadari taringku memanjang dan tanduk dikepalaku muncul serta ekor berujung segi tiga di belakangku.
" Aku harus mencuri perhatian Ayah dan Ibu.. jangan sampai aku dicuekin.. "
Namun sampai sekarang kakakku tak tergantikan menjadi kebanggaan keluargaku..
Tapi aku yakin dengan semangat juang "45" (apa.. hub..) aku yakin bisa minimal samalah.. jadi kebanggaan keluarga seperti kakakku..
He is the best.. I'm proud whit him..
My brother.. Akhi.. Sahrudin..

2 comments:

  1. Kakakmu bisa jadi panutan buat kamu untuk lebih dari dia. Dan aku yakin kamu bisa

    ReplyDelete
  2. Numpang nimbrung juga ya...
    Seorang kakak memang harus begitu. Yang jadi adek jangan iri ya...?
    Maaf, karena saya juga seorang kakak he..he..

    ReplyDelete

Terima kasih, sudah berkunjung..