29 July 2011

Take a good, Throw away a bad

Lama sudah rasa lapar mendera mengakibatkan krisis multi efek, lemes, fikiran tidak fokus, ketidak seimbangan dalam berjalan, pandangan mulai kabur, ditambah kekacauan akibat demo besar-besaran cacing-cacing perut minta disuplay makanan (halaaah). Sekonyong-konyongnya ada yang berbaik hati memberi bantuan, meski hanya setengah kilo beras, ini patut disyukuri, ini rizki dari Alloh, Alhamdulillah.

Setelah mengumpulkan tenaga yang masih tersisa, ku kumpulkan kayu bakar, ku panaskan air dalam ketel sampai mendidih, beras ini rencananya hanya akan aku "liwet" saja. Oya, masih ada garam, nasi dan garam, lumayanlah, untuk mengganjal si perut, biang kekacauan ini. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya nasi liwet dadakan bin seadanya, jadi juga. Semestinya nasi "liwet" itu banyak temannya seperti ini :

(Enaknya..)


Ku ambil centong nasi dan piring seng satu-satunya kesayanganku, ku ciduk nasi dengan gemetar, semua nasi dalam ketel berhasil ku pindahkan ke piring, siap ku santap.

Ketika ku ingin mengambil garam di lemari, entah bagaimana piring dalam genggamanku terlepas, tumpah ruahlah nasi "liwet" hasil perjuanganku tadi di lantai (masyaAlloh). Sejurus aku terdiam, kemudian aku ingat kata-kata bijak, "Take a good, throw a way a bad", dengan cekatan aku mulai memengambil nasi yang masih bersih belum kotor di lantai, hampir 50% nasi sudah kotor, bagaimanapun harus aku relakan sambil berurai air mata (halaah). Akhirnya nasi "liwet" SS, Super Sederhana, telah aku santap, bersamaan dengan itu pula redalah gelombang demo cacing diperutku, krisis multi efek pun berangsur-angsur pulih.

Kejadian ini sangat berkesan dan tak akan terlupakan, salah satu hikmahnya adalah dalam keadaan sedarurat apapun jangan sampai kehilangan arah, "Take a good, throw a way a bad" yang artinya ambil yang bagusnya, buang yang buruk/kotornya. Mirip kejadian masa kini, kalau sekiranya ada sesuatu yang kotor maka buanglah yang kotor tersebut, dan jangan lupakan yang baiknya dengan cara mengambilnya dan menghargainnya.

Peristiwa diatas hanya rekaan dan fiktif belaka, kalaupun ada kesamaan itu berarti kejadian itu nyata adanya (halaaah halaaah).

Gambar : http://sanguliwetbuika.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

Terima kasih, sudah berkunjung..